Fimadina– Bulan Sya’ban adalah bulan kedelapan dalam penanggalan Hijriyah, yang berada di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan ini memiliki keistimewaan dan keutamaan tersendiri bagi umat Islam, karena di dalamnya terdapat banyak amalan sunnah yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mempersiapkan diri untuk menyambut bulan suci Ramadhan.
Salah satu amalan sunnah yang paling dianjurkan di bulan Sya’ban adalah puasa. Rasulullah SAW sangat gemar berpuasa di bulan ini, bahkan hampir penuh sebulan. Beliau bersabda, “Bulan Sya’ban adalah bulan yang (kemuliaannya) dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dan bulan Ramadhan. Bulan Sya’ban adalah bulan di mana amal manusia dilaporkan ke hadirat Allah. Saya pingin, ketika amalku dilaporkan, saya dalam keadaan puasa.”[1]
Puasa di bulan Sya’ban tidak hanya bermanfaat secara spiritual, tetapi juga secara fisik. Puasa dapat membantu membersihkan tubuh dari racun, menurunkan berat badan, meningkatkan sistem kekebalan, dan mengatur kadar gula darah. Puasa juga dapat melatih kesabaran, kedisiplinan, dan pengendalian diri, yang sangat dibutuhkan untuk menjalani puasa Ramadhan nanti.
Selain puasa, ada juga amalan sunnah lain yang dapat dilakukan di bulan Sya’ban, yaitu:
– Membaca Al-Qur’an. Bulan Sya’ban adalah bulan para pembaca Al-Qur’an, karena di dalamnya terdapat malam Nisfu Sya’ban, yaitu malam pertengahan bulan Sya’ban, yang merupakan malam istimewa di mana Allah SWT memberikan ampunan dan rahmat kepada hamba-hamba-Nya yang beriman. Membaca Al-Qur’an di bulan Sya’ban dapat membawa berkah dan kebaikan, serta mengasah kemampuan membaca dan menghafal Al-Qur’an sebelum Ramadhan tiba.[2]
– Membayar zakat. Zakat adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang memiliki harta melebihi nisab, yaitu batas minimal yang ditetapkan syariat. Zakat adalah salah satu rukun Islam yang bertujuan untuk membersihkan harta, menyucikan jiwa, dan menolong orang-orang yang membutuhkan. Membayar zakat di bulan Sya’ban dapat menjadi sarana untuk mendapatkan pahala dan ridha Allah SWT, serta mengurangi beban dan kewajiban di bulan Ramadhan.[3]
– Berdoa dan beristighfar. Doa adalah senjata bagi orang beriman, dan istighfar adalah permohonan ampun kepada Allah SWT atas segala dosa dan kesalahan. Berdoa dan beristighfar di bulan Sya’ban dapat membuka pintu rahmat dan maghfirah Allah SWT, serta menghapuskan dosa-dosa yang menghalangi terkabulnya doa. Berdoa dan beristighfar juga dapat menenangkan hati, menguatkan iman, dan meningkatkan harapan.[4]
Demikianlah beberapa amalan sunnah yang dapat dilakukan di bulan Sya’ban sebagai gaya hidup sehat dan islami. Semoga kita dapat memanfaatkan bulan Sya’ban ini dengan sebaik-baiknya, dan semoga kita dapat menyambut bulan Ramadhan dengan hati yang bersih, jiwa yang suci, dan tubuh yang sehat. Aamiin.
Referensi: 1 islamkaffah.id 2 jakarta.nu.or.id 3 timesindonesia.co.id 4 hidayatullah.com