KH. Cucu Syamsul Millah

waktu baca 2 menit
Minggu, 25 Feb 2024 06:38 0 317 Dede Kurnia

KH. Cucu Syamsul Millah

Lahir: 07 September 1959

Wafat: 23 Desember 2019

Biografi Singkat:

KH. Cucu Syamsul Millah (7 September 1959 – 23 Desember 2019) adalah seorang tokoh agama dan pendiri Pesantren Manarul Huda Cileungsir, Rancah, Ciamis, Jawa Barat. Beliau membangun pesantren tersebut pada tahun 1987 secara resmi, meski awalnya hanya berdiri di atas tanah seluas 22 bata saja.

Masa Kecil dan Pendidikan

KH. Cucu Syamsul Millah dilahirkan di sebuah keluarga sederhana di Pangrumasan, Cileungsir, Rancah, Ciamis, Jawa Barat. Sejak kecil, beliau sudah menunjukkan minat yang besar terhadap ilmu agama. Oleh karena itu, pada usia yang masih belia, beliau memutuskan untuk menimba ilmu di Pesantren Miftahul Huda 2 Bayasari, Jatinagara, Ciamis pimpinan KH. Umar Nawawi.

Di pesantren tersebut, KH. Cucu Syamsul Millah dikenal sebagai santri yang tekun dan cerdas. Bahkan, beliau pernah menjabat sebagai Rais Am Santri atau ketua organisasi santri di pesantren tersebut. Di sanalah beliau bertemu dengan sang istri tercinta, Hj. Kokom Komariah, yang merupakan alumni dari Pesantren Miftahul Huda, Manonjaya.

Membangun Pesantren Manarul Huda

Setelah menikah dan masih tinggal di Pesantren Miftahul Huda Bayasari beberapa waktu, pada tahun 1981, KH. Cucu Syamsul Millah atas arahan gurunya memutuskan untuk membuka pesantren sendiri di daerah Pasirdahu, Cileungsir, bersama istrinya. Awalnya, pesantren yang kemudian diberi nama Manarul Huda hanya berdiri di atas tanah seluas 22 bata saja.

Namun, tekad dan kegigihan KH. Cucu Syamsul Millah untuk mengembangkan pesantren ini sangatlah besar. Beliau berjuang keras untuk membebaskan lahan-lahan di sekitar pesantren agar dapat digunakan sebagai area pesantren. Pada akhirnya, saat beliau wafat pada tahun 2019, beliau telah meninggalkan tanah untuk pesantren seluas lebih dari 1 hektar.

Perjuangan dan Warisan

KH. Cucu Syamsul Millah dikenal sebagai seorang kyai yang sederhana, rendah hati, dan gigih dalam memperjuangkan cita-citanya. Beliau tidak pernah menyerah dalam membangun dan mengembangkan Pesantren Manarul Huda, meskipun harus dimulai dari sesuatu yang sangat kecil.

Sepeninggal beliau, estafet kepemimpinan Pesantren Manarul Huda kini diteruskan oleh putra sulungnya, KH. Irfan Fadli Muhajir. KH. Cucu Syamsul Millah meninggalkan warisan yang sangat berharga, tidak hanya berupa pesantren yang telah beliau bangun dengan susah payah, tetapi juga teladan hidup yang penuh dengan keteguhan, keikhlasan, dan semangat dalam menuntut ilmu serta mengabdi kepada masyarakat.

Dede Kurnia

Dede Kurnia

Guru, Pegiat Sosial dan Kemasyarakatan

Home
Kontak Kami
Search
Kembali