Fimadina.com– Dalam ajaran agama Islam, mandi besar (mandi wajib karena hadats besar) wajib dilakukan setiap saat ketika seseorang mengalami hadats besar seperti junub, haid, atau nifas, dan akan melakukan ibadah yang disyaratkan suci dari hadats, seperti shalat dan thawaf. Namun, tidak ada keharusan untuk mandi besar sebelum memasuki bulan puasa Ramadhan.
Dikutip dari situs PISS KTB, seseorang tidak harus mandi besar sebelum memasuki bulan Ramadhan jika ia tidak sedang mengalami hadats besar. Referensi dalam kitab-kitab fiqih belum menemukan kewajiban mandi besar sebelum bulan puasa. Sebaliknya, dalam bulan Ramadhan sendiri, disunahkan untuk mandi setiap malam, dimulai dari terbenamnya matahari (maghrib) hingga terbitnya fajar shodiq (subuh). Dengan demikian, seseorang yang akan menjalankan puasa Ramadhan tidak diwajibkan untuk mandi besar sebelumnya, kecuali jika ia sedang mengalami hadats besar. Mandi besar tetap dianjurkan dilakukan sesuai kebutuhan ibadah yang disyaratkan suci dari hadats besar.
Hal ini dapat dirujuk pada kitab Al Bajuri dan I’anatu Tholibin
و بقية الأغسال المسنونة مذكورة في المطولات منها الغسل لدخول المدينة الشريفة____ولكل ليلة من رمضان و قيده الأذرعي بمن يحضر الجماعة والمعتمد عدم التقييد بذالك. الباجوري ١/٨١
و من الأغسال المسنونة غسل العيدين____ولكل ليلة من رمضان معطوف على للاعتكاف أى و من الأغسال المسنونة الغسل لكل ليلة من رمضان قال في النهاية و قيده الأذرعي بمن يحضر الجماعة والأوجه الأخذ بإطلاقهم قال ع ش و يدخل وقت الغسل بالغروب و يخرج بطلوع الفجر. إعانة الطالبين ٢/٧٢
Adapun niat mandi sunnah tersebut adalah:
نَوَيْتُ أَدَاءَ اْلغُسْلِ اْلمَسْنُوْنِ لِيْ فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ مِنْ رَمَضَانَ لِلّٰهِ تَعَالَى
Artinya, “Aku berniat menjalankan mandi yang disunahkan kepadaku pada malam ini di bulan Ramadan karena Allah Ta’ala.”
Editor: Zezen Zaini Nurdin