Pesantren bukan hanya tempat untuk belajar agama semata, namun juga tempat untuk membentuk generasi yang literat. Hal ini ditegaskan oleh Pesantren Raudhatul Irfan yang terletak di Jawa Barat. Di tengah lingkungan pesantren yang kental dengan nilai-nilai keagamaan, literasi juga mendapat perhatian serius. Para santri tidak hanya diajarkan membaca dan menulis, tetapi juga bagaimana mengenali potensi diri dan menghasilkan karya berharga. Pesantren ini menjadi contoh nyata bagaimana literasi dapat menjadi bagian tak terpisahkan dalam proses pendidikan.
Pemimpin yang Peduli Literasi: KH. DR. Irfan Sholeh S. Th.I. M.BA.
Pesantren ini dipimpin oleh KH. DR. Irfan Sholeh S. Th.I. M.BA, seorang ulama yang memiliki cinta mendalam terhadap literasi. Beliau bukan hanya mengajarkan agama kepada para santri, tetapi juga mengenalkan mereka pada dunia literasi. Para santri diajarkan membaca, menulis, berbicara, dan menyelesaikan masalah dari sudut pandang yang berbeda. Proses ini membantu mereka menjadi manusia yang lebih terampil dalam berkomunikasi dan berpikir kritis.
Mengembangkan Minat dan Bakat: Aby Irfan dan Literasi
Pemimpin pesantren, yang akrab dipanggil Aby Irfan oleh para santrinya, adalah sosok yang penuh perhatian terhadap minat dan bakat para santri dalam bidang literasi. Beliau percaya bahwa kitab-kitab klasik dalam dunia pesantren perlu dijaga kelestariannya melalui cinta terhadap literasi. Aby Irfan bahkan menerjemahkan beberapa kitab kuning ke dalam bahasa Inggris dan mengembangkan metode pembacaan kitab kuning yang dikenal sebagai metode Irfani.
Mewujudkan Literasi Melalui Karya Nyata
Pesantren Irfani tidak hanya berbicara tentang literasi, tetapi juga menghasilkan bukti nyata melalui karya-karya para santri. Berbagai buku hasil karya Aby Irfan dan para santri telah meramaikan dunia literasi di kalangan pesantren. Sebuah perpustakaan nyaman juga telah disiapkan untuk mendukung proses pembelajaran dan eksplorasi literasi bagi para santri.
Melampaui Batas Pesantren: Aby Irfan dan Forum Lingkar Pena
Aby Irfan tidak hanya terbatas dalam lingkup pesantren, tetapi juga aktif dalam dunia literasi di luar pesantren. Beliau bergabung dengan Forum Lingkar Pena dan bahkan diangkat sebagai ketua Forum Lingkar Pena Kabupaten Ciamis. Seminar literasi dan bedah buku menjadi bagian dari upaya beliau untuk meluaskan dampak literasi, bahkan sebuah acara besar seperti Silatruahmi Wilayah (Silwil) FLP Jabar 2023 diadakan di pesantren ini.
Pesantren Raudhatul Irfan telah menjadi teladan dalam mengintegrasikan literasi ke dalam pendidikan agama. Dengan dukungan dan motivasi dari Aby Irfan, para santri tidak hanya belajar agama secara mendalam, tetapi juga menjadi individu yang berwawasan luas dan mampu menghasilkan karya-karya literasi yang bermakna.