Nama Pesantren:
Sajul Ma’la Jatiluhur
Alamat:
Sejarah Perkembangan
Sejak tahun 1965, Pondok Pesantren Sajul Ma’la Jatiluhur di Desa Rancah, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, telah aktif membina santri dan masyarakat sekitar melalui dakwahnya. Berkat dakwah tersebut, pondok pesantren mampu menciptakan hubungan harmonis antara kyai, santri, dan masyarakat, serta menjadi rujukan dalam permasalahan agama di desa setempat.
Namun, di tengah perjalanan dakwahnya, Pondok Pesantren Sajul Ma’la Jatiluhur sempat mengalami kemunduran. Hal ini terjadi setelah sosok pendiri pesantren meninggal dunia, yang menyebabkan jumlah santri berkurang, bangunan pesantren terbengkalai, dan kegiatan-kegiatan masyarakat pun berkurang.
Menghadapi situasi tersebut, Pondok Pesantren Sajul Ma’la Jatiluhur memutuskan untuk bertransformasi dari lembaga pendidikan yang tradisional menjadi pesantren yang mengkolaborasikan pendidikan pesantren tradisional dengan pendidikan formal. Langkah ini diambil dengan dua tujuan utama: mempertahankan eksistensi lembaga pendidikan pesantren tradisional yang kini cenderung ditinggalkan, serta menuntaskan persoalan pendidikan di tengah masyarakat desa yang kurang memperhatikan pendidikan anak-anaknya.
Transformasi tersebut dimulai dengan pendirian SMP IT (Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu) Ar Rofi’i Jatiluhur. Kehadiran SMP IT ini menjadi awal mula perubahan besar yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Sajul Ma’la Jatiluhur.
Perubahan-perubahan yang dilakukan tentunya memiliki dampak tersendiri, baik bagi santri maupun masyarakat sekitar. Setelah didirikannya SMP IT Ar Rofi’i Jatiluhur, kuantitas dan kualitas santri di pondok pesantren menjadi lebih baik. Sementara bagi masyarakat, keberadaan SMP IT memfasilitasi mereka untuk menyekolahkan anak-anak di sekolah formal sekaligus merasakan pendidikan non-formal di pesantren.
Dengan bertransformasi dan terus berinovasi, Pondok Pesantren Sajul Ma’la Jatiluhur berharap dapat mempertahankan eksistensinya sebagai lembaga pendidikan Islam yang berkualitas. Selain itu, transformasi ini juga diharapkan dapat menuntaskan persoalan pendidikan di tengah masyarakat desa yang selama ini kurang memperhatikan pendidikan anak-anaknya.
Sistem Pendidikan dan Strategi Dakwah
Pesantren Sajul Ma’la Jatiluhur bercorak Salafiyah dan berhaluan Ahlussunah wal Jama’ah, yaitu beraqidah Asy’ariah dan madzhab fiqih Syafi’iyah.
Strategi dakwah Pondok Pesantren Sajul Ma’la Jatiluhur dapat dibagi menjadi dua fase. Fase pertama, di bawah kepemimpinan KH. Muhammad Rofi’i, fokus utama adalah penguatan akidah melalui dakwah bil hal (dengan perbuatan) dan bil lisan (dengan lisan). Sedangkan pada fase kedua, di bawah kepemimpinan KH. Abdullah Alqoni, dakwah tidak hanya menyentuh akidah, tetapi juga memperluas cakupan ke syariat Islam, pemberdayaan masyarakat, dan penguatan ukhuwah Islamiyah. Metode dakwah yang digunakan meliputi majelis ta’lim, kajian tahfidz dan tahsin Al-Quran, pendirian SMP IT, serta pembukuan materi.
Dalam proses dakwahnya, Pondok Pesantren Sajul Ma’la Jatiluhur dihadapkan pada faktor pendukung dan penghambat. Faktor pendukung meliputi ikatan kuat antara pesantren dan masyarakat, motivasi masyarakat untuk menjadi lebih baik, serta sumber daya berkualitas dari pesantren. Sementara itu, faktor penghambat meliputi komunikasi yang kurang efektif, kondisi ekonomi masyarakat, dan kekurangan dana untuk pengembangan pesantren.
Kelembagaan
Yayasan KH. Muhammad Rofi’i Jatiluhur, memiliki Lembaga Pendidikan Formal dan Non Formal:
Daftar Kitab yang Diajarkan
Pesantren Hasinul Fitriyah mengkaji berbagai kitab, seperti kitab Fiqh, Tasawuf, Tauhid, Tafsir, Sejarah, Nahwu dan Shorof, Mantiq, serta Ma’ani. Pengkajian lebih difokuskan pada ilmu alat atau ilmu sarana, seperti Ushul Fikih, Ushul Tafsir, Mushtholahul Hadits, Siroh, Tajwid dan Tahsin, Nahwu, Shorof, Al-Ma’ani wal Bayan, Balaghoh, dan lain-lain.
Fasilitas
Pesantren Sajul Ma’la Jatiluhur dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti masjid, madrasah, asrama putra dan putri, ruang sekretariat, ruang kelas dan aula.
Biaya
–
Editor: Zezen Zaini Nurdin